Monday, March 21, 2011

PAMERAN KOLEKSI WAYANG


ROAD TO BANDUNG WAYANG FESTIVAL 2011
21 – 26 Maret 2011
DEKRANASDA BANDUNG
  
Bandung Wayang Festival akan segera berlangsung pada tgl 23 s/d 30 April 2011 di Bandung dan sekitarnya. Bandung Wayang Festival (BWF) adalah sebuah festival yang mewadahi berbagai seni berbasis wayang dari seni tradisi hingga kontemporer. BWF dibagi dalam 3 program utama, yaitu Pertunjukan (tradisi hingga kontemporer), Pameran (Komik, Ilustrasi Wayang, grafis, animasi serta seni multumedia), Sarasehan dan pertemuan masyarakat pecinta Wayang.


Untuk menghidupkan perhelatan akbar di Bandung dan sekaligus yang pertama di Indonesia tentunya dibutuhkan peran serta berbagai komponen masyarakat dari penikmat Wayang, seniman Wayang, akademisi hingga korporasi.

Gerakan bersama
BWF bukan sebuah festival biasa. BWF sebuah festival yang isinya Gerakan Bersama masyarakat pecinta Wayang untuk berfestival.

Pameran koleksi Wayang di Dekranasda ini merupakan sebuah contoh kongkrit bagaimana warga masyarakat dan Pemerintah bersama-sama menggelar sebuah pameran untuk menghangatkan BWF. Sekelompok pecinta Wayang yang terdiri dari Seniman, Pegawai pemerintah hingga organisasi kegiatan mahasiswa memamerkan koleksi Wayangnya sebagai ekpresi kecintaannya pada Wayang serta media pembelajaran bagi penonton pameran untuk mulai mencintai wayang melalui berbagai cara. Di antaranya mengkoleksi Wayang.

Kegiatan ini kami namakan Road to Bandung Wayang Festival sebuah acara yng mendahului acara utama pada bulan April nanti. Sebelum pameran wayang koleksi telah diselenggarakan dua pagelaran Wayang kulit dari Departemen PU dan pertunjukan Wayang Kolosal 3 Dalang 3 Generasi. Keduanya adalah sebuah partisipasi murni dari penyelenggara untuk memeriahkan BWF. Mereka adalah para pecinta Wayang yang membentuk kepanitiaan sendiri dan bergabung serta mendukung BWF. Demikian juga acara pameran wayang koleksi ini. BWF betul-betul sebuah ruang silaturahmi budaya dari berbagai generasi, disiplin kesenian, aliran dan organisasi kesenian serta pemerintah yang mengamini wayang bukan sekedar warisan budaya tetapi akar budaya dan indentitas budaya bangsa.

BWF sebuah festival yang sebetulnya diselenggarakan dengan bantuan dan partisipasi masyarakt pecinta Wayang secara luar biasa. Mereka tidak hanya menyumbangkan pagelaran saja namun juga berbagai dukungan lain yang bermanfaat untuk kelancaran penyelenggaraan. BWF juga sebuah gerakan bersama yang dibuat untuk dinikmati bersama. Sebuah festival Wayang yang akan menjadi ritual bersama masyarakat Indonesia. Dan Panitia BWF 2011 akan menggelar Pameran Wayang Koleksi, Workshop Wayang dan Diskusi Wayang dalam kegiatan Road to Bandung Wayang Festival 2011 kali ini.

Pameran koleksi wayang
Pameran koleksi wayang ini memperlihatkan berbagai wayang yang dikoleksi dengan susah payah dan sepenuh hati oleh para kolektornya. Harus diingat berapa ribu wayang yang telah berpindah tangan ke luar Indonesia dari fakta ini para kolektor wayang ini merupakan bagian dari penyelamat karya seni bangsa. Nama-nama kolektor yang memamerkan koleksi wayangnya adalah: Ibu Mochtar Apin (Kwee Sien Nio), Haryadi Suadi, Priyanto Sunarto, Pribadi Widodo, Abah Soma Dimyati, Hengki Andhika Pinandito, Tutun Hatta Saputra serta PSTK ITB. Para kolektor tersebut akan menyajikan koleksi wayang dari Jawa, antara lain koleksi Wayang golek (dari Jabar) dan Wayang kulit (Dari Jawa Tengah dan sekitarnya), juga gambar dua dimensi di atas kertas –koleksi Priyanto Sunarto dari Jawa Tengah.

Wayang Pantun misalnya justru telah kehilangan pemiliknya sehingga terancam akan dijual. Wayang Pantun satu dari sekian banyak wayang yang kemudian terancam berpindah tangan keluar Indonesia. Pameran koleksi wayang ini juga merupakan sebuah contoh bagaimana sebuah benda karya bangsa yang sesungguhnya kita pahami bersama bisa dinikmati oleh masyarakat - di museum telah menjadi benda koleksi bernilai sejarah.

Pembelajaran dari pameran ini adalah mendorong semua kolektor untuk memamerkan koleksinya agar bisa dinikmati oleh masyarakat dan memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk mereka.

BWF sebuah ruang strategis untuk memajukan Wayang. Juga sebagai ruang strategis untuk menggali lebih dalam, memelihara, mendokumentrasi dan menginterpretasikan wayang kembali untuk berbagai kepentingan seni bahkan industri.

Seperti yang disampaikan oleh Direktur Festival-BWF, Hermawan Rianto, bahwa “BWF adalah sebuah perhelatan bersama di mana para maestro memberi pembelajaran, para yunior belajar, para seniman lain membuat interpretasi, para pengkaji membuat apresiasi dan para penikmat dimanjakan dengan pagelaran yang hangat dan menyenangkan.”

Selama kegiatan Pameran Koleksi di Gedung JCC-Dekranasda Jabar ini, panitia BWF 2011 menyelenggarakan Workshop dan Diskusi. Workshop Wayang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2011, pukul 10.00 – 15.00 wib. Peserta workshop akan melaksanakan proses Menyungging atau mewarnai Wayang kulit dan golek selama kurang dari satu hari tersebut. Dan peserta workshop terbuka bagi siapapun.

Diskusi Wayang akan digelar dengan tema “Wayang di Tangan Generasi Muda”pada tanggal 26 Maret 2011, pukul 09.30 - 12.00 wib. Sejauhmana perkembangan Wayang dari generasi ke generasi dan perkembangan terkini di antara generasi muda akan dibahas dengan suasana keakraban karena dua pembicara, yaitu Haryadi Suadi,Tutun Hatta Saputra dan Edo Aditya, akan mengajak public untuk membaca, melihat dna mengembangkan Wayang dalam konteks budaya masyarakat saat ini.

Kegiatan ini dapat terselenggara atas kerja bersama Yayasan Narada, Kai Sadhana, Amrtha Vision dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat serta pihak-pihak lain yang turut serta mendukung kegiatan BWF 2011.

Besar harapan kami seluruh media massa dapat mendukung kegiatan ini dengan mendorong penyebaran informasi kepada masyarakat Indonesia. Atas partisipasi dna kerjasama yang baik ini, kami, Panitia BWF 2011 mengucapkan terima kasih banyak. Semoga kontribusi ini menjadi inspirasi kita bersama untuk memajukan kebudayaan bangsa Indonesia. 

No comments: