Monday, February 22, 2010

Kampung GaSS untuk Bandung 200 Tahun

Bandung akan menginjak usia yang ke 200 tahun pada tahun 2010. Sebuah kota yang dahulunya adalah hutan disulap menjadi hampir Ibu Kota Hindia Belanda pada masa Kolonial. Kini Bandung menjadi situs urbanisme dan kreatifitas seniman dalam beraktifitas dan produktifitas. Tidak sedikit seniman dan artis besar meniti karir awalnya di kota Bandung. Dalam rangka menyambut ulang tahun Bandung yang ke-200 tahun, para seniman Sunda dan artis made in Bandung akan tampil bersama-sama.

Dua ratus artis ibu kota asal Bandung akan menyumbangkan karyanya untuk Ulang Tahun Bandung yang ke-200 tahun dengan menggelar “Kampung GaSS”. Sebuah perhelatan musik selama 15 jam tanpa henti di Lapangan Gasibu Bandung pada hari Rabu, 10 Maret 2010 -bertepatan dengan Hari Musik Indonesia.

Gelaran ‘Kampung GaSS’ diselenggarakan secara bersama-sama artis dan seniman Bandung yang dimotori oleh GaSS (Gabungan Artis dan Seniman Sunda) dan penyelenggara teknis Republic of Entertainment. GaSS bekerja sama dengan Pemprov Jabar, Pemkot Bandung dan jajaran terkaitnya menggelar ajang hiburan bersama ini dengan tujuan mulia yaitu mengharumkan kota Bandung sebagai kota kreatif dengan banyaknya seniman dan artis dari Bandung.

Ira Maya Sopha, Humas ‘Kampung GaSS’, mengatakan bahwa acara ini adalah acara orang Bandung dan orang Sunda untuk menyambut ulang tahun Bandung yang ke-200 tahun.

“Ini adalah acara kita bersama. Dari dan oleh artis, seniman dan orang Bandung. Melalui kegiatan ini kita ingin memberikan kontribusi melalui karya kami untuk Bandung. Ini juga sekaligus kesempatan yang langka dimana GaSS dapat mengajak 200 artis dan seniman untuk terlibat dalam ‘Kampung GaSS’ tanpa bayaran. Para artis dan seniman yang terlibat dalam acara ini semua gratis…tidak dibayar,” kata Ira Maya Sopha.

Dalam sajian panggung hiburan yang dikemas dengan konsep festival ini akan menyajikan berbagai macam hiburan yang tidak hanya musik saja. Sehingga masyarakat Bandung dapat terhibur dan nyaman.

“Ini adalah salah satu wujud cinta kami kepada Bandung yang telah memberikan inspirasi dan kreatifitas sehingga kami para artis dapat berkarya sampai sekarang. ‘Kampung GaSS’ merupakan sumbangsih kami untuk ulang tahun Bandung yang ke-200 tahun,” kata Melly Goeslow, Ketua Panitia ‘Kampung GaSS’ dan Ketua GaSS.

Artis dan seniman yang akan hadir dalam acara Kampung GaSS yang digelar satu hari selama 15 jam non-stop antara lain: GIGI, The Titans, Laudya Cyntia Bella, Aming, KAHITNA, D’Cinnamon, Serious, Akhmad Albar, ST 12, Mocca, Rossa, Burgerkill, Putty Noor, The Millo, Melly Goeslow, Sania, Vina Panduwinata, Shanty, The Changcuters, The Golden Girl’s, Vagetoz, Rocket Rockers, Rita Effendy, Agus Wisman, Yana Yulio, Seringai, PAS Band, Marry Jane, Dewi Gita, Pure Saturday, Ian Antono, The Marvell, Camelia Malik, SHE, Iis Dahlia, Numata, Evi Tamala, Speaker First, Raffi Ahmad, Paramita Rhusady, Laluna, /rif, Baim Cilik, Irwansyah, Ferry Maryadi, Deswita Maharani, Ira Maya Sopha, Anto Hoed, Netta Kusumadewi, Rina Gunawan, Eksanti, Nurul Hidayati Noor, Donny Kusuma, Tikeu Priyatna, Ronal Disko, Cece Kirani, ABBA, Virnie Ismail, Maudy Koesnaedy, serta seniman tradisional Jawa Barat (Asep Sunandar Sunarya, Aom Kusman, Kang Kusye, dll.).

‘Kampung GaSS’ akan ditutup dengan pergelaran wayang golek untuk menghibur masyarakat pecinta wayang golek Si Cepot.

Melly Goeslow, Ketua GaSS, juga menyatakan bahwa bila ada hasil atau dana lebih dari gelaran ‘Kampung GaSS’ ini akan digunakan untuk membantu seniman yang sudah sepuh atau sakit sebagai wujud kekeluargaan GaSS.

Acara tersebut didukung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pemakaman dan Pertamanan, Dinas Kebakaran, Dinas Komunikasi dan Informatika, Badan Pelayanan, Dinas Pendapatan Daerah, PDAM & PDK.

1 comment:

dedidude said...

halo mas, aku adminnya website GaSS, boleh aku muat tulisan ini di bloknya GaSS?

nuhun