Tergugah dengan fakta bahwa lebih dari 10 persen bambu dunia berada di Indonesia dan bambu merupakan bagian kultur rakyat Indonesia, Departemen Pariwisata Budaya menyelenggarakan Festival Musik Bambu Nusantara. Bambu yang juga dalam penelitian di Indonesia memiliki 1000 lebih ragam guna ini adalah potensi besar untuk dieksplorasi sebagai komoditi dan kegunaan kreatif lainnya
Festival Musik Bambu Nusantara digelar di Hall D PRJ Kemayoran Jakarta pada 18-19 Agustus 2007 menampilkan berbagai kegiatan menarik, antara lain World Music Performances, Seruling Nusantara, Indigenous Spot; Bambu Talks (Seminar dan workshop), display bambu, kerajinan dan kuliner dari bambu, kontes foto dan permainan. Pihak panitia merancang Festival Musik Bambu Nusantara ini sebagai bagian dari sirkuit World Music Festival.
Festival Musik Bambu Nusantara dipersiapkan sebagai titik awal menuju beberapa sasaran: Memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional, Menjadi bagian dari Visit Indonesia Year 2008, Rangkaian acara World Culture Forum, Menjadi Forum Seniman Bambu Indonesia, Menjadi agenda sirkuit festival kebudayaan dunia, Meningkatkan kepedulian (public awareness) masyarakat terhadap peranan bambu dalam kesenian, kebudayaan dan lingkungan hidup.
Sebagai rangkaian dari festival tersebut sejak 16 Juli 2007 diselenggarakan pre event yang mengambil tempat di empat kota, yakni Denpasar, Solo, Bandung dan Jakarta. Pre event yang berupa diskusi dan workshop itu akan menggali berbagai potensi bambu dengan menampilkan pembicara yang berkompeten dalam hal bambu dan musik bambu.
Festival Musik Bambu Nusantara digelar di Hall D PRJ Kemayoran Jakarta pada 18-19 Agustus 2007 menampilkan berbagai kegiatan menarik, antara lain World Music Performances, Seruling Nusantara, Indigenous Spot; Bambu Talks (Seminar dan workshop), display bambu, kerajinan dan kuliner dari bambu, kontes foto dan permainan. Pihak panitia merancang Festival Musik Bambu Nusantara ini sebagai bagian dari sirkuit World Music Festival.
Festival Musik Bambu Nusantara dipersiapkan sebagai titik awal menuju beberapa sasaran: Memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional, Menjadi bagian dari Visit Indonesia Year 2008, Rangkaian acara World Culture Forum, Menjadi Forum Seniman Bambu Indonesia, Menjadi agenda sirkuit festival kebudayaan dunia, Meningkatkan kepedulian (public awareness) masyarakat terhadap peranan bambu dalam kesenian, kebudayaan dan lingkungan hidup.
Sebagai rangkaian dari festival tersebut sejak 16 Juli 2007 diselenggarakan pre event yang mengambil tempat di empat kota, yakni Denpasar, Solo, Bandung dan Jakarta. Pre event yang berupa diskusi dan workshop itu akan menggali berbagai potensi bambu dengan menampilkan pembicara yang berkompeten dalam hal bambu dan musik bambu.
No comments:
Post a Comment