Wednesday, October 25, 2006

MUDIK lagi... NAGREG lagi...

Tersiar berita di Metro TV tentang 37 korban orang luka-luka akibat kecelakaan yang terjadi di jalur Nagreg - Cicalengka pada saat mudik lebaran tahun ini. Disini kita bisa melihat begitu ‘biasa’nya jalur ini memakan korban dan ini adalah kejadian yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Hal tersebut mungkin terjadi karena terdapat beberapa kasus seperti penyempitan jalan di beberapa daerah terutama Pamucatan dan kontur jalan yang naik turun sementara jumlah kendaraan yang membludak dan terpaksa antri di tanjakan pada saat sistem buka tutup dijalankan juga dengan banyaknya pedagang asongan. Sistem buka tutup ini dilaksanakan untuk memperlancar arus lalu lintas dari 2 arah guna meminimalisir terjadinya hambatan berupa penyempitan jalan, pintu perlintasan kereta api dan turunan tajam juga terdapat persimpangan yang menuju Garut dan Malangbong.

Sementara proyek yang direncanakan oleh pemda Jawa Barat berupa pembangunan Jalan Layang Nagreg untuk mengurangi kemacetan yang dimulai dari sebelum pintu kereta api Nagreg sampai Ciaro masih menjadi wacana apakah jadi atau tidak dibangun tahun ini, kalaupun jadi jangan lupa bahwa ini bukan hal terbaik yang dilakukan karena kalau lebar jalan setelah Nagreg sampai Tasikmalaya tidak diperlebar tetap saja jalur selatan ini masih akan menjadi momok bagi para pemudik di tahun-tahun berikutnya seperti diketahui jalur selatan dengan konturnya yang berbukit-bukit memerlukan konsentrasi khusus dan kendaraan yang laik jalan pula berbeda dengan jalur utara yang relatif dataran.

Jadi sebaiknya proyek pengembangan jalur selatan ini tidak parsial dengan dibangunnya Jalan Layang Nagreg saja tapi juga harus dibarengi dengan pelebaran jalan antara Nagreg – Tasikmalaya via Malangbong juga Nagreg – Tasikmalaya via Garut atau malahan sampai Banjar dimana terdapat perbatasan dengan Jawa Tengah. Mudah-mudahan dengan pengembangan jalur selatan ini bisa segera terwujud sehingga arus mudik tahun selanjutnya bisa semakin lancar dan menghilangkan beberapa resiko seperti kecelakaan dan faktor penghamburan bahan bakar yang diakibatkan oleh kemacetan juga dengan pengembangan ini berpotensi untuk lebih mengembangkan Ekonomi dan Pariwisata terutama obyek wisata andalan Jawa Barat bagian selatan yaitu Pangandaran pasca tsunami.

No comments: