Thursday, September 14, 2006

CAKOLOSAL



PRESS RELEASE

CAKOLOSAL 5000 TABANAN
SEMANGAT CAKOLOSAL 5000 UNTUK MENGAWALI PEMBANGUNAN TABANAN DAN BALI MENUJU PENGELOLAAN DESTINASI YANG LEBIH BAIK.

1 September 2006: 14.33pm

TARI kecak—belakangan lebih populer disebut dengan cak- adalah salah satu tarian tradisional Bali. Biasanya tarian tersebut dimainkan oleh 75-150 orang. Namun pada 29 September 2006 mendatang akan dimainkan lebih dari 5.000 orang, suatu pementasan cak yang amat kolosal dan tak pernah ada sebelumnya. Pementasan ini bukan bermaksud mencari sensasi, melainkan lebih dari suatu bentuk kreativitas manusia Bali yang pada ghalibnya selalu ingin mencoba hal-hal baru. Lain daripada itu, cak ialah suatu bentuk seni yang selalu berpeluang untuk di-recreate pada hal-hal baru, sebagaimana yang pernah dilakukan beberapa seniman seperti pakar karawitan DR Wayan Dibia, perupa Nyoman Erawan, Sardono W. Kusumo dan sejumlah yang lain. CAK kolosal yang digagas oleh Bupati Tabanan N. Adi Wiriatama S. Sos M. Si ini digelar sebagai simbolis bersatunya rakyat Tabanan menggelorakan semangat untuk bangkit dan membangun. Hal ini sangat relevan dengan inisiatif dan persatuan yang disyaratkan oleh sebuah pembangunan berbasis masyarakat dan berkelanjutan. Dan bagi dunia pariwisata Bali khususnya serta Indonesia pada umumnya, momentum Cak kolosal ini adalah kabar pada dunia menyongsong bangkitnya kembali dunia pariwisata yang lebih baik.

Di tengah terpuruknya bangsa ini oleh berbagai bencana, baik oleh faktor manusia maupun alam, maka tak ada salahnya kita berpaling kembali kepada potensi-potensi budaya lokal karena, tak dapat dipungkiri, betapa pada hakikatnya budaya-budaya lokal tersebut ternyata sanggup menjembatani relasi kebudayaan antarmanusia dan menjadi medium bagi ekspresi kemanusiaan. Dalam pertalian itu, pilihan pada seni cak didasari pada pertimbangan sebagai berikut:
Seni cak relatif popular dan tak asing baik bagi manusia Bali dan Indonesia maupun orang asing mengingat pada masa keemasan turisme Bali pada tahun 80-an, cak adalah “maskot” kesenian Bali yang amat populer
Seni cak adalah representasi kesenian yang dilakukan banyak penari, dan secara simbolik menyuratkan pemaknaan kebersamaan. Pemaknaan itu juga penting artinya bagi negeri ini di mana persoalan-persoalan politik yang terjadi belakangan ini di antaranya disebabkan justru oleh renggangnya pertalian keindonesiaan kita
Seni cak sangat dimensional, dalam pengertian, ia sangat terbuka pada nilai estetik, kreativitas, profan dan pun bisa pula dimaknai sebagai aktivitas yang sakral. Cak pada awalnya bersumber dari Tari Sang Hyang, suatu tarian yang amat sakral dan tak boleh sembarang dimainkan. Namun kemudian sekitar tahun 1930-an ia melepaskan diri sebagai seni yang mandiri.
Pemiliah tempat di Tanah Lot, Tabanan-Bali karena seni cak dan Bali adalah sebuah bangunan kultural yang identik. Keluhuran nilai budaya yang kuat yang disimbolkan oleh Tanah Lot akan dipadukan dengan seni dan keindahan alam.

Bupati Tabanan N. Adi Wiriatama S. Sos M. Si menyampaikan bahwa pentas CAKOLOSAL 5000 TABANAN yang akan diadakan di pelataran Pura Tanah Lot, Tabanan, Bali pada 29 September 2006 mendatang yang diikuti 5.000 penari dari berbagai unsur lapisan masyarakat, pada sisi lain, juga untuk membuktikan kepada mata dunia bahwa Indonesia umumnya dan Bali khususnya tetap menggeliat, terutama pada kegiatan kebudayaannya. Khususnya Bali, terpuruknya Bali mengingat kasus ledakan bom dua kali tak akan menggoyahkan manusia Bali untuk terus mengeksiskan budaya dan potensi keseniannya. Dengan begitu, pentas CAKOLOSAL 5000 TABANAN ini juga memiliki dimensi turismenya, dalam arti, tak bisa dihindari bahwa ujung tombak diplomasi kebudayaan itu sesungguhnya pariwisata.
Lewat perpanjangan tangan pariwisata kita mau meyakini dunia bahwa Indonesia umumnya dan Bali khususnya adalah ranah kultural yang tak pernah mati, apapun kondisi yang tengah kita hadapi saat ini. Lagipula telah lama kita tahu, dunia pariwisata Bali dibangun dari bingkai seni-budaya, dan karena itu, lewat kepariwisataan Bali itu pulalah diplomasi-diplomasi kebudayaan itu dapat diterapkan.

CAKOLOSAL 5000 TABANAN ini tak ubahnya dengan tari cak yang sudah ada. Perbedaannya adalah ia ditarikan ribuan orang, jumlah yang sangat besar dari biasanya. Cerita yang diangkat pun sebagaimana juga yang telah berulangkali dipentaskan. Dalam pentas cak kolosal ini, judul yang diambil ialah Kumba Karna- Rahwana Lina; yang dimulai dengan diculiknya Sita sampai matinya Kumba Karna dan diakhiri dengan kematian Rahwana. Koreografi CAKOLOSAL 5000 ditangani oleh I Gusti Agung Ngurah Supartha, S.S.T., seorang koreografer andal asal Tabanan yang kerap diundang ke luar negeri, akan mempersiapkan pementasan ini menjadi lebih artistic dipadu dengan suasana matahari tenggelam dengan dikemas melalui sentuhan modern permainan tata cahaya dan sinar laser sehingga menjadi sebuah karya seni yang spektakuler.
Pihak penyelenggara, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Tabanan, telah lama mempersiapkan event ini sebagai upaya membangun kabupaten itu sendiri dalam upaya menggairahkan pembangunan budaya. Ketua Panitia Ketut Nuryasa mengatakan “Selama ini Tabanan adalah kabupaten di Bali yang dikenal sebagai “Lumbung Padi”-nya Bali. Namun disadari kemudian betapa Tabanan juga memiliki potensi kultural dan religi yang memang harus diotimalkan. Karena itu, dengan tema “Membangun Tabanan untuk memberikan nilai tambah bagi Bali” adalah suatu strategi kebudayaan Bali bagi pengoptimalan potensi-potensi di tiap daerahnya.” Dan Tanah Lot adalah pilihan paling strategis bagi event ini, karena Tanah Lot sendiri telah lama dikenal sebagai daerah tujuan religi bagi umat Hindu dan bagi mata dunia Tanah Lot adalah Pura yang yang selain mengandung nilai skaralnya, juga memperlihatkan pula keindahan alam dengan latar belakang laut dan matahari terbenamnya.

Jika disimpulkan, hal ini merupakan sebuah karya besar untuk memasuki era baru dalam mengelola destinasi (destination management) yang akan menyentuh seluruh aspek dan potensi yang dimiliki, dimana hal ini diyakini dapat menjaga dinamika bisnis dan perekonomian lebih kondusif dan stabil pada masa yang akan datang.
Untuk informasi lain yang terkini dapat dilihat di http://www.cakolosal.com/Atau dapat mengirimkan email ke press@cakolosal.com
PANITIAPENYELENGGARACAKOLOSAL 5000 TABANAN

No comments: